Powered By Blogger

Senin, 23 Agustus 2010

22 Agustus 2010

Belajar dari pengalamanku sebelumnya , bila hati resah dan gelisah seperti ini , pasti ada sesuatu dibalik ini semua . terutama dalam sebuah hubungan , dan selalu berakhir dengan perpisahan . kali ini ku rasakan juga . aku merasakan firasat gak enak . sepertinya berkaitan dengan aku dan dia (my boyfriend) . entahlah , apa yang akan terjadi nanti .

Dari lubuk hatiku yang paling dalam , jujur , aku sangat menyayanginya . walaupun aku selalu bersikap dingin dan cuek terhadapnya . aku gak tau apa yang harus aku lakukan untuk menunjukkan bahwa aku menyayanginya . aku gak mau banyak bicara , aku gak mau selalu mengungkapkan kalo aku menyayanginya , aku hanya ingin pembuktian secara real . namun agak sulit bagiku untuk membuktikan bahwa aku sayang padanya , karena kami berhubungan long distance .

Baru kali ini aku berhubungan long distance yang cukup lama . bisa dibilang hubungan kami berjalan mulus , jarang sekali ada pertengkaran , jarang sekali diantara kami yang dicurigai selingkuh atau whatever lah , mungkin ini semua karena latar belakang kami yang hampir sama . terdapat beberapa kesamaan sifatku dengannya . mungkin ini yang membuat hubungan kami fine2 aja . namun terkadang , sebagai seorang perempuan , aku merasa penasaran , ingin tahu bagaimana dia disana , apakah dia setia , apakah dia menyayangiku seperti aku menyayanginya , dsb . akan tetapi , beberapa teman dan saudaranya bilang , kalo aku beruntung dapet cowok kayak dia . dia typical cowok yang setia , begitu tutur mereka . alasan inilah yang membuatku ingin mempertahankan hubungan dengannya .

22 Agustus 2010 , untuk pertama kalinya aku diberikan kesempatan bertemu dengannya . dia datang ke Bandung bersama teman dan saudaranya . dulu , dia pernah mengatakan kepadaku , bahwa dia tidak ada keinginan untuk bertemu denganku . aku tidak keberatan dengan apa yang dia katakan , karena aku percaya , jika Tuhan mengizinkan , aku pasti akan bertemu dengannya . beberapa hari sebelum dia menuju Bandung , dia memberitahuku tentang rencana kedatangannya ke Bandung . mendengar kabar itu , aku sangat senang , karena aku akan bertemu dengan cowok yang telah membuatku jatuh hati . H-1 , mama memintaku mengantarnya belanja besok . aku tidak bisa menolak permintaan mamaku . akan tetapi , besok juga aku ingin bertemu dengannya . setelah dipikir pikir , megantar mamaku belanja sepertinya gak bakalan lama . lagian , dia juga nyampe di Bandung pada sore hari . jadi , aku masih mempunyai kesempatan untuk bertemu dengannya .

Hari H-pun tiba . aku mengantar mamaku belanja . sepulang belanja , aku memilih tidur karena kelelahan , dan rasa ngantuk yang datang karena semalaman aku gak tidur . aku tertidur pulas sampai jam 5 sore . entah mengapa , aku bisa terbangun dari tidurku yang hanya beberapa jam , biasanya kalo kelelahan seperti itu , jam tidurku sangat lama . hahaha . saat terbangun , yang pertama kali ku ingat adalah dia . aku segera mengambil HP , dan ternyata ada smsnya darinya , mengabari bahwa dia sudah sampai di Bandung . aku segera membalas smsnya . namun , sms yang aku kirim pending terus , hingga aku harus mengirimnya beberapa kali . providernya nyebelin , sms dikirim jam berapa , diterima jam berapa . ckckck . dia berada di rumah temannya yang terletak di daerah cibiru . mendengar hal itu , aku segera beranjak dari kamar dan bergegas menuju kamar mandi . setelah selesai , adzan maghrib berkumandang , aku segera berbuka puasa . dengan reflex (terjadi secara tiba-tiba) , aku menanyakan daerah cibiru kepada ibuku . ibuku bilang , daerah itu cukup jauh dari tempat tinggalku . well , sudah direncanakan sebelumnya , aku meminta temanku untuk mengantarku menemui dia . aku segera mendatangi rumah temanku , akan tetapi , temanku tidak bisa mengantarku karena kebetulan badannya meriang , akupun gak bisa memaksanya . aku ingin meminta antar kepada temanku yang lain , akan tetapi , setelah dipikir-pikir , mungkin mereka sedang melaksanakan shalat tarawih . argh , gimana donk ? mana dirumah gak ada kendaraan . huft . aku mencoba sms dia (pacarku) , lama sekali aku menunggu balasan sms darinya . aku gak tau apa yang sedang dia kerjakan . smsku akhirnya dibalas , namun setelah aku perhatikan , rupanya bukan dia yang menjawab smsnya . dari situ aku kesal , aku berpikir , kenapa aku ngebet banget pengen ketemu dia ? sedangkan dia sendiri kayaknya cuek cuek aja terhadapku . aku berusaha ingin bertemu dengannya . aku gak bisa menunggu hari esok untuk bertemu dengannya , karena kebetulan esok hari aku punya janji dengan temanku . mana besok dia pulang jam 11 siang lagi . SHIT , aku memutuskan untuk tidak jadi menemuinya , karena waktu yang mepet dan sikapnya yg acuh terhadapku . ada sedikit rasa kesal yang mengganjal di hatiku . aku nyadar , dia emang gak terlalu berharap untuk bisa ketemu aku .
Aku diam di rumah , mengobrol dengan adikku , lumayan bisa mengobati rasa kekesalanku . adikku cukup bisa menghiburku , walaupun dia gak tau kalo aku ini sedang kesal . beberapa saat kemudian , dia sms aku , kalo dia kangen dan ingin bertemu denganku , ANJRIT , ini dah malem kaleee . aku bingung mau membalas smsnya kayak gimana , tanpa pikir panjang , aku bilang saja kalo aku males . tetapi , dia membalas lagi dan meminta alamat rumahku , biar dia yang mencari alamat rumahku , dia gak peduli kalo dia harus kehujanan . OMG , aku gak tega kalo dia harus kehujanan demi mencari alamat rumahku . akhirnya , aku memutuskan untuk menemuinya . waktu menunjukkan sekitar jam 10 malam . kita sepakat akan bertemu di Tegal Lega . malam malam keluar rumah , apa yang harus aku katakan kepada orang tuaku ? hmm , aku bilang saja aku ingin membeli cemilan ke minimarket , karena jika aku harus jujur , aku keluar untuk menemui cowok , orang tuaku pasti gak bakalan ngijinin . yaudin , dengan terpaksa aku membohongi orang tuaku . T_T . aku meminjam motor saudaraku dan segera berangkaaaattt , dengan hanya mengenakan baju tidur , cardigans , dan sandal jepit , aku gak peduli dengan apa yang aku pakai . hahaha . dinginnya malam , tak kurasakan , rintik-rintik air hujan tak mengurungkan niatku untuk bertemu dengannya , jalanan kulalui begtu cepat , , hingga akhirnya laju motor yang ku naikki berhenti di seberang sebuah museum yang lumayan eksis di kota Bandung , Sri Baduga . orang yang akan ku temui ternyata belum datang juga . aku menunggunya sudah hampir 15 menit . aku sempat diganggui para cowok tukang tatoo yang sedang nongkrong di sekitarku . aku tidak merasa takut sedikitpun . pikiranku hanya tertuju pada orang yang akan bertemu denganku . tukang tattoo menghampiriku , dan mengajakku nongkrong dengan mereka , aku menghiraukannya . akan tetapi , mereka cerewet dan terus menerus menanyaku . apa boleh buat , aku jawab seperlunya . karena BT , aku mengobrol sedikit dengan tukang tattoo itu , aku menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan tattoo . dipikir2 , lumayan juga , bisa menambah pengetahuanku tentang tattoo . tanpa disadari , orang yang aku tunggu datang juga . dia memarkirkan motornya beberapa meter dari tempatku . si tukang tattoo pun pergi karena mengetahui , orang yang aku tunggu telah datang . singkat cerita , dia menghampiriku dan kami sedikit mengobrol2 , kurang dari 5 menit , aku segera pamit pamit untuk pulang , karena orangtuaku pasti mengkhawatirkanku . aku masih ingin bersama dengannya , ingin terus melihat wujud realnya . huft , dengan terpaksa aku segera pulang ke rumah . pertemuan yang sangat sangat sangat sangat dan teramat sangat singkat dengannya . hatiku senang bercampur sedih . senang karena telah diberi kesempatan untuk bertemu dengannya . sedih karena hanya diberikan waktu yang singkat .

Setelah pertemuan itu , aku gak tahu kesan pertama dia bertemu denganku . entah senang , kesal , benci , atau mungkin dia gak mau lagi bertemu denganku . whatever lah , dia mau kayak gimana juga . yang jelas , sampai saat ini , aku masih menyayanginya . aku juga gak terlalu berharap dia merasakan apa yang aku rasakan saat ini . hanya dia dan Tuhan yang tahu .



Masih ku ingat semua semangatmu ..
Masih kuingat jelas raut wajahmu ..
Tapi kini kau telah pergi jauh ..
Meninggalkanku disini ..
Sepi ..
-
Apakah kau masih mengingatkuu ..
Walau kita di tempat berbeda ..
Akankah kau ada disampingku ..
Disaat ku rindukan hadirmu ..
-
Apakah kau masih mengenalku ..
Jika kita tak berjumpa lagii ..
Apakah kau masih mengingatku ..
Walau kita di tempat berbeda ..

[KEYLA – Tempat Berbeda]

Sabtu, 21 Agustus 2010

akuu suka cowok cuek :*

kebanyakan orang menilai , aku ini playgirls , suka gonta ganti pacar lah , suka mempermainkan cowok lah . mereka tidak mengetahui aku yang sebenarnya . aku tidak menyalahkan mereka bila mereka berparadigma seperti itu tentang diriku . karena memang dalam kenyataanya , aku sering gonta ganti pacar . aku melakukan hal itu karena ada sebab dan alasan tertentu . aku hanya ingin mendapatkan pendamping yang tepat untuk diriku . aku selalu mempelajari kepribadian setiap cowok yang dekat denganku . 

kalo boleh jujur , aku ini sama sekali tidak berpengalaman dalam hal percintaan . bahkan , mencium bibir cowok saja aku nggak mau . setiap berpacaran , yang dilakukan hanya jalan , nonton , makan , gak lebih dari itu . sangat jauh berbeda dengan para remaja seusiaku . aku sempat heran ketika mengetahui gaya berpacaran anak muda jaman sekarang . mereka seperti tak mengenal rasa takut karena dosa . (maaf) , sex pranikah pun sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat , bermesra-mesraan di tempat umum , dan hal memalukan laiinya . bahkan , ada survey yang membuktikan bahwa lebih dari 90% gadis remaja sudah tidak virgin . sempat terlintas di benakku, bagaimana nasib bangsa ini bila generasi mudanya seperti itu . yang ada , bangsa ini semakin terpuruk , dan tidak memiliki moral . sungguh menyedihkan . (aiih , naha jadi ngomongin bangsa , ini th ? ahahha :p) lanjut ah .

walaupun aku sering berpacaran , gonta ganti pasangan , aku belum pernah mencintai cowok secara mendalam , karena aku tahu resikonya mencintai itu sangat menyakitkan , terlebih apabila cowok itu hanya berpura-pura mencintai kita . makanya , aku tidak berani mengenal cinta . lebih baik disebut pengecut daripada aku harus merasakan sakit karena cinta . tapi aku selalu belajar menyayangi setiap cowok yang menjadi pacarku . 

aku menyukai cowok yang bersifat cuek terhadap cewek . karena aku pikir , typical cowok seperti itu akan setia terhadap pasangannya . akan tetapi , saat menjalanii hubungan dengan cowok cuek , aku harus berusaha ekstra keras untuk ngebuat dia gak nyuekkin aku . pertamanya aku bersemangat , namun lama kelamaan bosan juga . hahaha . 

yang menyakitkan bagiku , aku selalu saja salah menilai orang . aku salah menilai , aku pikir dia cuek , eh ternyata , suka gombalin cewek-cewek . bila sudah tahu seperti itu , aku malas mengenalnya lagi . 

kalau di pikir pikir , kalian salah besar menganggapku playgirls . aku hanya berusaha mencari yang terbaik untukku . semua orang juga pasti menginginkan yang terbaik untuk dirinya . termasuk KAMU !!

Rabu, 18 Agustus 2010

curhatanku malam ini

Memang sulit bila menjalin keluarga harmonis bila ada anggota keluarga yang tak sejalan. Tak sejalan baik dalam segi pemikiran, kenyataan, atau apapun itu. “perbedaan itu indah”. Seharusnya perbedaan dapat menjadi proses untuk menjadi satu. Namun dalam sebuah keluarga, apabila banyak perbedaan, apakah itu bisa disebut indah? Seperti yang aku alami saat ini. Masalah demi masalah selalu datang dikeluargaku. Herannya, yang dipermasalahkan itu lagi itu lagi. Sebagai seorang anak tertua dalam keluarga, aku selalu menjadi penengah antara mereka. Terkadang aku merasa jenuh bila kondisi rumah seperti ini. Rasanya aku ingin pergi jauh-jauh. Namun di sisi lain, aku tak tega bila harus meninggalkan ibuku. Bila tak ada aku, kepada siapa lagi ia dapat menceritakan keluh kesahnya? Aku merasa prihatin dengan keluargaku sendiri. Mengapa rumah tangga yang telah dibangun bersama selama berpuluh tahun, selalu goncang bila ada permasalahan seperti ini. Aku tahu persis apa yang menjadi permasalahan. Namun aku sendiri risih bila harus menceritakannya.
Detik ini, aku menemani ibuku yang sedang tertidur pulas. Sebelumnya ku dengar isak tangis ibuku. Ibu memintaku untuk menemaninya tidur, menjaganya. Ibu yang selalu aku sayangi. Aku tak rela bila hatimu selalu tersakiti. Aku akan menjagamu. Sekalipun nyawaku menjadi taruhannya. Aku berjanji !!!

Senin, 16 Agustus 2010

* my first interview *

Kehidupanku begitu monoton . tak tau arah dan tujuan yang pasti . tanpa schedule , tanpa aktivitas. Sebenarnya banyak hal yang harus aku selesaikan. Remedial UAS dan tugas-tugas lain yang belum masuk. Bahkan , aku harus mengulang beberapa mata kuliah karena dulu aku sering absen. Itu semua mempengaruhi nilaiku. Apa boleh buat, aku harus menanggung resiko akibat ulahku sendiri. Terlebih, Tanggung jawabku sebagai seorang anggota BEM-pun sepertinya tak ada sama sekali . setiap kali ada rapat, perkumpulan , aku jarang sekali berpartisipasi, alasan ini lah , itu lah. Padahal aku hanya bersantai santai di rumah. Yang aku lakukan di rumah pun hanya tidur, online. Ya, begitulah aktivitasku sekarang. Liburan kuliah selama 2bulan hanya terbuang sia-sia. Seharusnya aku menggunakan waktu libur panjang ini dengan sebaik mungkin. Aku pernah berniat untuk bekerja. Waktu itu, bersamaan dengan keadaan keluargaku yg broken, dari trouble itu aku termotivasi untuk mencari kerja. Aku ingin bisa hidup mandiri, aku ingin bisa menyekolahkan adikku, dengan jerih payahku sendiri. Berbagai media informasi lowongan kerja telah ku coba. Aku mencoba browsing internet, ini itu.. bla.. bla.. bla.. aku sedikit kebingungan mengenai pekerjaan, memang sebelumnya aku pernah bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan, namun tidak berjalan lama, karena waktu yang bersamaan dengan kuliahku. Aku bisa bekerja di perusahaan itupun berkat teman sekelasku. Dia cukup berpengalaman, typical pekerja keras, ulet, rajin, jujur. Dia mau berbagi informasi denganku, dengan lancarnya, dia menjelaskan ini dan itu mengenai job. Suatu hari, dia mengajakku melamar kerja pada sebuah perusahaan tekstil di daerah dekat tempat tinggalnya. Dengan senang hati, aku menyetujui, dan mau mengikuti prosedur-prosedur. setelah mendatangi perusahaan tersebut, aku dan temanku mendapat informasi bahwa perusahaan itu membutuhkan tenaga kerja yang bisa menjahit. “Astaga, aku tau apa tentang mesin jahit?” begitu pikirku. Namun temanku tak kenal menyerah, dia terus memberiku semangat. Wajar saja, dia mempunyai pengalaman dalam menjahit. Sedangkan aku? Jangankan bisa menjahit, mesin jahit saja aku tidak memilikinya. Hahaha. Ya sudahlah, aku mengikuti kata temanku saja. Lamaranku dan temanku kami titipkan kepada security perusahaan tekstil itu.
Aku tidak begitu yakin bisa diterima di perusahaan itu. Rambutku yang pirang mungkin menjadi sedikit persoalan. Satpam itu bilang kalau karyawan rambutnya harus hitam. Ya mungkin bagi kebanyakan orang, rambut pirang itu memiliki image kurang baik. Tapi whatever lah, aku malas bila harus mengganti warna rambut. Sering gonta ganti warna rambut kan kasihan rambutnya, cepet rusak (hahaha ALAY), tapi memang benar kan? Hari itu aku lewatkan dengan canda ria dengan temanku. Lumayan lah, share dengannya membuat wawasanku bertambah. Waktu terus berjalan, hingga tanpa disadari, sore tiba, aku segera berpamitan kepada temanku untuk pulang. Perjalanan pulang ke rumahku memakan waktu 1,5 jam, tempat tinggal temanku itu di daerah Kopo, terkenal dengan jalur macetnya yang khas.
Sesampainya di rumah, otakku mumet gak karuan. Rasanya kepala ini mau pecah. Teringat kembali ke persoalan keluargaku yg sedang dilanda “bencana”. Aku memikirkan ibuku, ayahku, dan kedua adikku. Aku terdiam sejenak, mengingat saat-saat indah ketika semuanya baik-baik saja. Namun, saat itu kami tinggal di tempat yang berbeda. Ayahku dirumah, ibu entah dimana, adikku tinggal bersama saudara, dan aku memutuskan untuk tinggal di rumah nenekku yang letaknya tak jauh dari rumah ayah. Aku harus bisa menempatkan diri, wlaupun itu rumah nenekku, tetap saja aku merasa sungkan karena nenekku itu nenek tiri. Sebenarnya aku ingin sekali ngekost, namun pada saat itu aku tidak punya uang sepeserpun, sisa uang tabunganku pun tak cukup untuk membayar biaya kost-kostan. Ya, alhasil aku tetap stay dirumah nenekku itu. Aku harus bisa menjalani semua ini.
Beberapa hari kemudian, temanku memberiku kabar bahwa dia telah diterima di perusahaan tekstil yang kita datangi beberapa hari lalu. Aku ikut senang mendengar kabar gembira itu. syukurlah, Allah memberi jalan yang mudah untuknya. Rencananya, uang gaji dari hasil jerih payahnya itu akan digunakan untuk membiayai kuliahnya. Aku sangat bangga memiliki teman seperti dia. Lantas, bagaimana denganku? Sampai saat ini, belum ada panggilan sama sekali (hahaha.. nasiiiibbb, nasibb).
Waktu berlalu begitu cepat. Suatu hari, ponselku bordering. Ternyata, ibuku. Dengan tak sabar, aku segera menjawab teleponnya. Ibuku mengabari keadaan dia, saat itu dia tinggal di rumah saudaraku di Dayeuh Kolot, ibuku terus menerus mengingatkanku, agar aku tidak memberitahu keberadaan ibu kepada ayah. Bila itu memang keinginan ibu, aku turuti saja. Setelah perbincangan kami di telepon selesai, aku segera berkemas membawa baju2ku, tak lupa teman setiaku, laptop.
***
Akhirnya, sampai juga di rumah saudaraku, Dayeuh Kolot. Aku bertemu ibuku, menciumi tangannya, setelah sekian minggu tak bertemu ibuku. Alhamdulillah, ibu mau menemuiku. Kita saling bercerita tentang keadaan masing-masing saat kita berpisah. Sungguh mengharukan sekali cerita ibuku. Kini aku mengerti kenapa ibu sangat enggan sekali bertemu dengan ayah. Sebagai sesame perempuan, aku bisa ikut merasakan apa yang ibu rasakan. Mungkin aku salah, sejak pertengkaran pertama mereka, aku selalu membujuk ibu untuk pulang ke rumah. Entahlah, aku hanya merasa iba dan tak tega melihat adik adikku yang harus menjadi korban akibat pertengkaran mereka. Tapi sebenarnya hati kecilku ingin sekali mempersatukan kedua orang tuaku, namun di sisi lain, ibuku sendiri yang merasakan. Aku pasrahkan saja, apapun dan bagaimanapun keputusan ibuku.
Keesokan harinya, aku mulai teringat kembali ke niat awalku. Aku ingin bekerja. Terlebih, aku tidak punya uang sepeserpun, ayah juga tak memberiku uang. Aku harus berusaha ekstra keras untuk mendapatkan pekerjaan. Pagi itupun aku pergi menemani ibuku belanja ke pasar. Terlintas dalam benakku, aku ingin mencari info lowongan pekerjaan di Koran. Akupun mampir dulu ke kios Koran. Tak lama setelah itu, aku dan ibu kembali pulang ke rumah saudaraku. Aku segera bergegas untuk membuka halaman Koran yang berisi informasi lowongan pekerjaan. Aku mulai menandai beberapa bagian. Aku sedikit heran, ada iklan lowongan yang mengajukan peminat untuk mengirimkan data diri via sms. Ah, tapi aku penasaran juga. Aku coba saja. Setelah mengirimkan beberapa pesan sms, namun tak ada tanggapan balasan dari mereka. Aih, mungkin caraku salah. Hahaha maklum saja, aku tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Akupun mencoba lagi dengan menggunakan nomor handphone-ku yang lain. Aku berpikir, dan mencoba merangkai kata-kata, lalu aku kirim. Setelah beberapa saat, ternyata kali ini ada respons. Wah, senangnya hatiku, besok langsung interview. Aku melompat-lompat kegirangan sambil mengabari ibu. Ibuku hanya tersenyum. Aku meminta ibu untuk mengantarku besok. Rasanya sudah tidak sabar ingin segera mengetahui apa yang akan terjadi di esok hari. Hari itupun aku sedikit lega karena aku optimis mendapat pekerjaan.

***


“kongkorongoooooookk..” suara aneh itu membangunkanku dari tidur lelap. Hahaha, maklum saja, biasanya jarang sekali ku dengar suara itu. namun , ini tempatnya berbeda, apa boleh buat, suara itu menggantikan alarm-ku. Sepertinya hari ini aku sangat bersemangat, karena hari ini adalah hari yang bersejarah dalam hidupku. Hari pertama aku interview. Ya, walaupun aku belum berpengalaman, aku akan mencoba. Tapi, bagaimana dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan aku hadapi nanti? Pertanyaan itu muncul membuat otakku terpacu untuk berfikir. Yeahh, untungnya aku ingat kata-kata dosenku tempo hari. Untungnya aku mendengarkan, ketika dosenku berbagi pengalamannya. Selain dosen, beliau juga berprofesi sebagai HRD disebuah perusahaan besar. Beliau bercerita, pertanyaan-pertanyaan seperti apa saja yang diberikan kepada para pelamar kerja, tak lupa beliau memberi tips-tips dalam melamar kerja. Thanks God, ku rasakan juga manfaatnya mendengarkan dosen. Hahaha. Aku segera beranjak dari kamar menuju kamar mandi. Tak lama setelah itu, aku bersiap-siap. Aku mengenakan atasan putih, rok hitam , high-heels yang gak terlalu tinggi, tak lupa tasku yang berisi surat lamaran. Segera ku hampiri ibuku yang sudah siap untuk mengantarku. Akan tetapi, ibu terdiam sejenak. Ternyata, tak ada kendaraan yang bisa mengantar kita ke tempat tujuan. Kendaraan milik saudaraku sedang dipakai. Alhasil, kita mencari ojek sewaan. Harus menunggu beberapa menit hingga ada tukang ojek yang lewat. Akhirnya, tak lebih dari 15 menit, tukang ojek pun muncul juga. Ibuku segera bernegosiasi dengan si tukang ojek tersebut. setelah itu, aku dan ibuku pergi dengan menunggangi motor sewaan. Hahaha. Itu tak menjadi masalah bagiku, namun aku harus ontime ke kantor pukul 11.00 , sedangkan kita start dari rumah pukul 10.30. perjalanan yang ditempuh lumayan jauh, memakan waktu satu jam. Aku menyuruh ibu untuk menambah kecepatan. Motor yang kita naikki melaju kencang, mengalahkan Valentino Rossi :p . siang itu jalanan agak macet, panas terik mentari begitu menyengat. Badanku berkeringat karenanya. Tak apa bagiku, pengorbananku ini tak seberapa. Setelah melalui beberapa nama jalan di kota Bandung, akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Tempat dimana aku melakukan interview pertamaku. Aku turun dari motor, merapikan rambutku beserta pakaianku. Aku mencium tangan ibuku, tak lupa minta doa restu. Ibu setia menungguku diluar. Aku berjalan menuju kantor itu. agak sedikit kebingungan, karena di halaman utama kantor itu aku tidak mendapati security. Terlihat beberapa pria mengenakan pakaian yang rapi. Aku bertanya kepada salah seorang diantara mereka. Lalu seorang pria itu mengantarku ke dalam. Aku disambut oleh 2 orang recepsionist wanita, lalu aku dimintai data diri secara singkat lewat secarik kertas yang mereka berikan. Setelah itu, aku duduk kembali di kursi tunggu. Rupanya banyak juga orang yang tertarik dan melamar ke perusahaan ini. Dalam hati, aku hanya bisa berdoa agar aku tidak menghadap HRD yang gendut, berkumis, hitam, galak. Jujur saja, jika menghadapi orang seperti itu, pikiranku langsung buyar seketika. Astaga, bisa mati berdiri aku. Huft, aku segera menenangkan pikiranku, aku menarik nafas dalam dalam, dan terdengar suara, “DUUUUTT !!”oh tidaaaaakkk., hahahah, nggak deng, becanda. Hmm, beberapa menit aku menunggu, hingga akhirnya seseorang memanggil namaku, “SAUDARI SHINTA !”. aku menoleh ke arah suara, terlihat sesosok pria agak tampan memanggilku. Dia yang akan mengantarku menuju ruangan HRD. aku pun mengikutinya . Aku kaget setengah mati, tatkala melihat HRD yang sedang duduk manis di ruangan itu. ternyata HRD yang akan meng-interview-ku orangnya jauh berbeda dengan yang aku bayangkan. Badannya kecil, agak kurus, berkacamata besaaaarr. Hahahaha, ingin sekali aku menertawakannya terbahak-bahak, namun ini bukan saatnya untuk tertawa. Aku mulai berjabat tangan dengannya. Tampak banyak sekali pelamar lain di ruangan itu. sepertinya aku bisa menghadapi orang ini, begitulah pikirku. Session pertama, aku menanyakan latar belakang perusahaan ini, bagaimana latar belakangnya, kinerja para karyawannya, dan segala tektek bengek perusahaan ini. Sambil tersenyum genit, dia menjelaskan profil perusahaan itu, bla.. bla.. bla.. . Jujur, aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia utarakan. Dia hanya menjelaskan apa yang tidak aku tanyakan. Penjelasan dia muter-muter. Aku hanya mengangguk-angguk saja mendengar ocehannya. Apa interview memang seperti ini? Timbul pertanyaan dalam otakku. Sudahlah, aku ikuti saja prosedurnya. Namun, aku mulai memberikan respons ketika dia meminta aku untuk melunasi uang sebesar 500 ribu, DP 50 ribu wajib dibayar saat itu juga, dan sisanya 450 ribu boleh dibayar besok. Dia memberikan opsi, jika aku melunasi DP, aku boleh mengikuti tahap selanjutnya, namun bila aku tidak melunasi DP tersebut, aku dinyatakan gugur. Pilihan jatuh ditanganku. “Waduh, aku kan bekerja karena aku tak punya uang, ini malah dimintai uang”, ketusku dalam hati. Lalu, aku meminta sedikit waktu untuk menghubungi ibuku, ibuku tidak menyetujui bila prosedurnya seperti itu. aku segera kembali ke meja HRD tadi, dan aku menyatakan kalau aku ingin mundur. Tampaknya dia juga tidak keberatan dengan keputusanku. Dengan sedikit basa-basi, dia bercerita kalau dirinya belum married karena terlalu sibuk bekerja, dan dia bilang, akan menghubungiku. Untuk apa coba? Lagian, aku dah gak ada urusan sama perusahaan itu. aku hanya bisa tersenyum sambil mengernyitkan alis. Akupun segera berpamitan padanya, karena aku tak mau berlama-lama disana. Dengan sedikit cemberut, aku keluar dari kantor itu. perusahaan macam apa ini? HRDnya saja seperti itu, tidak berwibawa sama sekali, nama perusahaanya pun antah berantah, aneh. Dari kenyataan-kenyataan itu, timbul kecurigaanku terhadap perusahaan itu, jangan-jangan, itu penipuan. Apalagi sekarang kerap sekali diberitakan, banyak sindikat penipuan yang mengharuskan para korban untuk memberikan biaya sebagai persyaratan. Aiih, untungnya aku mundur. Hahahah. Setelah berjalan beberapa langkah, aku temui ibuku yang setia menungguku diluar dari tadi. Ibu menanyakan apa saja yang kualami di dalam kantor itu. aku akan menceritakan kembali setelah sampai dirumah nanti, akupun membujuk ibuku untuk pulang.
***

Jumat, 13 Agustus 2010

kata kata mutiara, kata bijak tentang kehidupan, semua kata di dunia.

Kalimat - kalimat ini adalah kalimat yang dapat menyejukan hati dan dapat dijadikan motivasi hidup.


  • Jadikanlah pengalaman anda sebagai pelajaran kehidupan.  Komang Leo Triandana Arizona


  • Kenanglah masa lalu dan hadapi masa depan. Komang Leo Triandana Arizona


  • Masa depan itu tidak slalu lebih baik dari pada masa lalu, tapi persiapkanlah diri anda untuk hadapi masa depan, agar masa depan anda menjadi lebih baik dari pada masa lalu. Komang Leo Triandana Arizona


  • Lebih baik kita dihargai dari pada kita dipuji.  Komang Leo Triandana Arizona


  • Cobalah sesuatu itu dari hal yang paling kecil atau mudah barulah anda mencoba untuk ke level selanjutnya. Komang Leo Triandana Arizona


  • Kita bisa bukan hanya karena kita pandai, namun kita bisa karena kita biasa melakukannya. - Komang Leo Triandana Arizona


  • Dunia adalah komedi bagi mereka yang melakukannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. - Horace Walpole


  • Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah Yang Terbaik untukmu ! Dan karena itulah, Qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya. - Jalaludin Rumi


  • Sesungguhnya seseorang bisa disebut mandiri bukan lantaran ia sudah tidak lagi meminta, tapi lebih karena ia sudah bisa memberi harapan akan kembali diberi. - Anonim


  • Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui. - Anonim


  • Tak ada orang yang terlalu miskin sehingga tidak bisa memberikan pujian. - Anonim


  • Kesehatan selalu tampak lebih berharga setelah kita kehilangannya. - Jonathan Swift


  • Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. - Michel De Montaigne


  • Seorang konsultan psikologi paling jenius sekalipun tidak lebih mengerti tentang pikiran dan keinginan kita lebih daripada diri kita sendiri. - Anonim


  • Salah satu fungsi diplomasi adalah untuk menutupi kenyataan dalam bentuk moralitas. - Will Dan Ariel Dunant


  • Do all the goods you can, All the best you can, In all times you can, In all places you can, For all the creatures you can. - Anonim


  • Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik. - Baron Pierre De Coubertin


  • Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan, tetapi keikutsertaan ... - Baron Pierre De Coubertin


  • Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca. - Charles "tremendeous" Jones


  • Jika pekerjaan Anda lenyap, jati diri Anda tidak akan pernah hilang. - Gordon Van Sauter


  • Jangan biarkan jati diri menyatu dengan pekerjaan Anda. - Gordon Van Sauter


  • Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. - Alexander Graham Bell


  • Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. - Thomas A. Edison


  • Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak. - John Naisbitt


  • Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk. - P.t. Barnum


  • Ingatlah, semua ini diawali dengan seekor tikus, Tanpa inspirasi.... kita akan binasa. - Walt Disney


  • Kita ada di sini bukan untuk saling bersaing. Kita ada di sini untuk saling melengkapi. - Bill Mccartney


  • Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga. - Harold W. Ruoff


  • Jika kita sungguh-sungguh menginginkan cinta, maka cintalah pada akhirnya yang justru menunggu kita. - Oscar Wilde


  • Kebebasan itu berasal dari manusia, tidak dari undang-undang atau institusi. - Clarence Darrow


  • Lebih mudah menambahkan sesuatu pada reputasi yang besar daripada untuk memperoleh reputasi itu sendiri. - Publius Syrus


  • Ketika kita menjadi tua, waktu akan membuat kita dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai kita, sebagai ganti dari orang-orang yang kita cintai. - J. Petit Senn


  • Tak melakukan apa-apa merupakan kekuatan setiap orang. - Samuel Johnson


  • Keberanian bukanlah ketidakhadiran rasa takut, tetapi melakukannya - Montaigne


  • Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru merupakan jalan tak berketentuan menuju puncak sukses. - Lambert Jeffries 


  • Pastikanlah bahwa kepala Anda tidak lebih tinggi dari topi Anda. - Vergill


  • Tempat untuk berbahagia itu di sini. Waktu untuk berbahagia itu kini. Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia. - Robert G. Ingersoll


  • Keberanian bukanlah ketidakhadiran rasa takut, tetapi melakukannya. - Montaigne


  • Sifat Cinta: 1. Tidak membeda-bedakan 2. Cuma-cuma atau tanpa pamrih 3. Ketidaksadaran diri 4. Bebas - Anthony De Mello Sj


  • Hanya ikan yang bodoh yang bisa dua kali kena pancing dengan umpan yang sama. -


  • Kebanyakan dari kita yakin bisa membuat orang lain bahagia dengan cara yang kita tentukan. - Robert S. Lynd


  • Jika kita sungguh-sungguh menginginkan cinta, maka cintalah pada akhirnya yang justru menunggu kita. - Oscar Wilde


  • Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain sama saja dengan orang yang memutuskan jembatan yang harus dilaluinya, karena semua orang perlu di maafkan. - Thomas Fuller


  • Ada dua hal yang harus Anda lupakan: Kebaikan yang Anda lakukan kepada orang lain dan kesalahan orang lain kepada Anda. - Sai Baba


  • Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun. - George Bernard Shaw

  • Pengetahuan ada dua macam : yang telah kita ketahui dengan sendirinya atau yang hanya kita ketahui dimana ia bisa didapatkan. - Samuel Johnson

SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA

Di ambil dari Kumpulan Khotbah Ps. Levi Supit

Pemeran tokoh film Superman yang sangat terkenal yaitu Christopher Reeve memang telah tiada. Namun ia meninggalkan sebuah kisah keharmonisan keluarga yang menjadi inspirasi bagi banyak keluarga di dunia ini, termasuk tokoh-tokoh dunia seperti Hillary Clinton dan suaminya yaitu Bill Clinton.

Sang Superman menikah dengan Dana, wanita yang ia cintai pada tahun 1992 dan melahirkan putera mereka yang bernama William. Namun, di usia ke-3 pernikahan mereka, Christ jatuh dari kuda dan menjadi cacat total. Tentunya hal itu membuat Christ menjadi putus asa dan sering ingin mengakhiri hidupnya. Di sinilah ujian kesetiaan mereka diuji oleh Tuhan. Dana tidak pernah putus asa akan keberadaan suaminya. Ia dengan setia menjalani hari-harinya dengan merawat suami tercinta yang cacat, yang harus terus menerus dibantu bahkan yang kecewa dan pesimis akan hidupnya. Dana tidak pernah menyerah. Ia tidak mundur ataupun menyesali nasibnya. Tetapi justru ia senantiasa berada di sisi Christ untuk memberikan semangat hidup dan menunjukkan cintanya. Tentunya itu bukanlah sebuah ujian yang ringan bagi Dana. Ada banyak kesempatan dan alasan baginya untuk meninggalkan Christ, tetapi ia tetap menjaga keharmonisan keluarganya. Perjuangan Dana tidak pernah sia-sia karena akhirnya Christ kembali menemukan jati dirinya, ia bisa menerima keadaannya dan bahkan semangatnya bangkit lagi untuk mendirikan yayasan sosial menolong orang-orang cacat. Luar biasa !!! Pada tahun ke-9 kelumpuhannya, Christ meninggal dunia akibat komplikasi jantung. Istrinya berkata di acara pemakaman seperti ini, ”Ketika kami menikah, aku berjanji kepada Christ bahwa aku akan mencintainya, mendampinginya dalam keadaan sehat atau sakit dan aku telah memenuhi janji pernikahan itu. Tetapi sekarang aku mau mengubah janji pernikahan itu yaitu aku bukan sekedar akan mencintai, menghormati sampai maut memisahkan kami, tetapi aku akan mencintainya selamanya”. Ternyata janji tersebut pun Dana genapi. Hanya 1 tahun 6 bulan dari kematian Christ, Dana terserang kanker paru-paru dan akhirnya meninggal dunia. Kisah cinta mereka adalah kisah cinta abad ini.

Sungguh indah bagi setiap pasangan untuk terus mengingat janji nikah yang telah kita ucapkan di hari pernikahan. Sebuah janji untuk mencintai, menghormati dan menghargai di dalam segala kondisi. Tentunya ketika kondisi berada dalam zona nyaman, bahagia dan baik-baik saja maka janji nikah ini akan sangat mudah untuk digenapi. Tetapi ketika janji nikah ini diuji lewat tantangan, sakit penyakit, keuangan, jabatan bahkan godaan orang ke-3 dalam rumah tangga, barulah kemurnian dan kualitas cinta kita akan terlihat.

Setiap tahun semua pasangan suami istri akan menginjak kembali 1 hari ulang tahun pernikahan mereka. Tentunya angka tahun pernikahan akan terus bertambah dan tidak pernah berkurang. Di saat itulah menjadi saat yang tepat untuk memperkatakan kembali janji nikah yang telah diucapkan. Ini sangat berguna untuk memperbaharui komitmen sebuah pernikahan sehingga keluarga yang harmonis bisa tercapai dan tentunya dimulai dari hubungan suami istri yang harmonis. Semakin bertambah usia pula, semakin bertambah keharmonisan. Seperti halnya janji nikah yang berkata, ”Aku akan mencintaimu di saat senang dan susah, miskin atau kaya, sakit maupun sehat ... sampai maut memisahkan kita”

aku & dia

seperti apa yang telah hujan janjikan padaku ..
seperti apa yang telah awan simpankan untukku ..
seperti apa yang telah gugusan gunung jagakan untukku ..
kini kudapati sebuah jiwa yang dulu tak pernah bernyawa ..
kini kudekap sebentuk hati yang dulu hampa ..
aku mencintainya bukan dengan separuh asaku ..
melainkan dengan separuh nyawaku ..
aku menyayanginya bukan dengan separuh rinduku ..
melainkan dengan separuh otakku ..
aku menyanjungnya bukan dengan separuh naluriku ..
melainkan dengan separuh ragaku ..
dan kini ..
jikalau ia akan berlari jauh ..
jikalau ia telah penat dengan segala yang ia berikan padaku ..
ia curahkan untukku ..
mungkin ia akan membawa ..
separuh nyawaku ..
dan, separuh ragaku ..
dan jika ia telah benar-benar menghilang ..
ia akan menjadi dongeng yang akan kuceritakan ..
pada bintang yang selalu gantikan ia menjagaku terlelap ..
pada angin yang gantikan ia membelaiku dimalam ..
dan pada gugusan gunung yang selalu tegap berdiri ..
melihatku dan ia mengukir senyum ..
merajut sayang ..
menggumpal cinta ..
dihadapnya ..
didepannya ..